Langsung ke konten utama

Pengembangan Permainan Tradisional Gobak Sodor

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 latar belakang     
Olahraga adalah kegiatan yang dilakukan untuk menyehatkan badan. Menurut Cholik Mutohir olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat dalam bentuk permainan, perlombaan/pertandingan, dan prestasi puncak dalam pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas berdasarkan Pancasila. Untuk penjelasan pengertian olahraga menurut Edward (1973) olahraga harus bergerak dari konsep bermain, games, dan sport. Olahraga adalah segala kegiatan yang sistematis untuk mendorong, membina, serta mengembangkan potensi jasmani, rohani, dan social (UU NO. 3 tahun 2005 pasal 1). Pada intinya olahraga dilakukan untuk menjaga kesegaran jasmani.
Di dalam kesegaran jasmani terdapat komponen-kompenen kondisi fisik. Beberapa unsur kondisi fisik menurut beberapa ahli diantaranya Dikdik Zafar Sidik (2010) dalam cabang olahraga pada umumnya terdiri atas kelentukan (fleksibilitas), kecepatan (speed), kekuatan (strength), daya tahan (endurance). Unsur kondisi fisik diatas tidak dapat di lihat sebagai komponen terpisah-pisah. Akan tetapi aspek kondisi fisik yang satu dengan yang lainnya saling membutuhkan dalam rangka pencapaian prestasi atlet. Bila kita analisis terhadap kualitas fisik yang diperlukan dalam setiap cabang olahraga itu akan berbeda-beda. Untuk cabang olahraga sepakbola komponen kondisi fisik yang dibutuhkan adalah daya tahan, fleksibilitas, kelincahan, daya ledak, kecepatan dan lain-lain. Seperti yang dijelaskan Lingling (2008:29) bahwa Banyak terdapat komponen fisik yang akan mendukung terhadap keberhasilan proses pelaksanaan keterampilan gerak dalam cabang olahraga sepakbola. Adapun komponen tersebut, yang dibutuhkan dalam cabang olahraga sepakbola ialah daya tahan aerob, daya tahan anaerob, daya tahan kekuatan, kecepatan siklis, kecepatan aksi reaksi, kekuatan yang cepat (power) dan kelenturan.
Dalam komponen kondisi fisik terdapat daya tahan dan kekuatan.  Secara sederhana daya tahan dapat diartikan dengan kemampuan mengatasi kelelahan. Kelelahan yang dimaksud adalah kelelahan dalan aktifitas olahraga.  Secara sederhana daya tahan dapat diartikan dengan kemampuan mengatasi kelelahan. Kelelahan yang dimaksud adalah kelelahan dalan aktifitas olahraga. Secara sederhana pengertian daya tahan bisa dilihat dari empat sudut pandang menurut Syafruddin (1996:72), yaitu; (1) daya tahan dilihat dari sudut proses pembentukan energinya, maka daya tahan dapat di bedakan atas daya tahan aerobik dan anerobik .  (2) Daya tahan dilihat dari sudut keterlibatan otot tubuh maka disebut dengan daya tahan otot lokal.. (3) daya tahan di pandang dari segi waktu maka dapat digolongkan pada daya tahan waktu lama, waktu menengah, dan waktu pendek. Kekuatan merupakan komponen kondisi fisik yang utama dari kondisi fisik secara keseluruhan karena merupakan daya penggerak setiap aktivitas fisik. Friedrich dalam Arsil (1999) mengemukakan, kekuatan adalah kemampuan dari suatu otot untuk bekerja menahan beban secara maksimal. Kekuatan juga didefinisikan kemampuan maksimal untuk melakukan atau melawan gaya Costell dalam Syafruddin (1996). Kekuatan berkontraksi dari otot dalam melakukan aktivitasnya Verducci dalam Syafruddin (1996) bahwa kekuatan adalah kemampuan otot untuk membangkitkan tenaga terhadap suatu tahanan. (Harsono ,1988). Kekuatan adalah komponen kondisi fisik yang menyangkut masalah kemampuan seorang atlet pada saat menggunakan otot-ototnya, menerima beban dalam waktu kerja tertentu. (Sajoto, 1988).
            Untuk meningkatkan kesegaran jasmani maka perlu ditingkatkan pula komponen-komponen kondisi fisiknya.  Adapun latihan yang dapat digunakan untuk menigkatkan kekuatan yaitu dengan push up, sit up, squat jump, angkat beban (weight training), dll. Sedangkan untuk meningkatkan daya tahan otot dapat melakukan bentuk latihan yang sama dengan bentuk latihan kekuatan namun intensitas dan volumenya berbeda. Sedangkan untuk melatih daya tahan kardiocvaskular dapat dilatih dengan fatlek, interval training dan jogging.


Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dapat memudahkan kita untuk menggunakan sesuatu atau menyelesaikan suatu pekerjaan dengan mudah. Disamping itu teknologi juga berpengaruh sangat besar bagi perkembangan permainan, dimana permainan ini tidak memerlukan suatu aktifitas gerak. Misalnya Game Online dan game komputer dan juga play station,dimana cara memainkan permainan ini hanya dengan duduk dan melihat monitor atau layar. Sehingga menjadikan anak malas bergerak untuk melakukan aktivitas olahraga. Selain itu anak juga akan melupakan permainan-permainan tradisional warisan dari leluhur kita yang seharusnya kita kembangkan dan lestarikan.
Gobak sodor adalah sejenis permainan tradisional dari Bali di Indonesia. Permainan ini adalah sebuah permainan grup yang terdiri dari dua grup, di mana masing-masing tim terdiri dari 3 – 5 orang. Permainan ini sangat mengasyikkan sekaligus  sangat sulit karena setiap orang harus selalu berjaga dan berlari secepat mungkin jika diperlukan untuk meraih kemenangan. Permainan gobak sodor adalah suatu permainan di mana satu kelompok orang berusaha menghambat atau menghalangi kelompok orang lain sewaktu melintas petak –petak permainan ( daerah permainanya)( Soetoto P , 2008:5.2). Inti permainannya adalah menghadang lawan agar tidak bisa lolos melewati garis ke baris terakhir secara bolak-balik, dan untuk meraih kemenangan seluruh anggota grup harus secara lengkap melakukan proses bolak-balik dalam area lapangan yang telah ditentukan. Permainan ini biasanya dimainkan di lapangan dengan acuan garis-garis yang ada atau bisa juga dengan menggunakan lapangan segiempat yang dibagi menjadi 6 bagian. Garis batas dari setiap bagian biasanya diberi tanda dengan  kapur. Anggota grup yang mendapat giliran untuk menjaga lapangan ini terbagi dua, yaitu anggota grup yang menjaga garis batas horisontal dan garis batas vertikal. Bagi anggota grup yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas horisontal, maka mereka akan berusaha untuk menghalangi lawan mereka yang juga berusaha untuk melewati garis batas yang sudah ditentukan sebagai garis batas bebas. Bagi anggota grup yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas vertikal (umumnya hanya satu orang), maka orang ini mempunyai akses untuk keseluruhan garis batas vertikal yang terletak di tengah lapangan. Dengan permainan gobak sodor ini peneliti akan mengembangkan model latihan sirkuit training untuk meningkatkan daya tahan dan kekuatan. Karena pada permainan tradisional gobak sodor terdapat unsur berlari dan menghindari lawan serta memiliki petak-petak yang dapat dijadikan post-post seeperti latihan sirkuit training. Agar kulaitas fisik itu sempurna maka perlu latihan yang teratur, karena apabila tidak dilatih secara berkala maka tidak akan mengalami peningkatan kondisi fisik. Selain untuk meningkatkan kualitas kondisi fisik khususnya daya tahan dan kekuatan, peneliti juga bertujan untuk membuat variasi baru dalam memberikan pembelajaran penjasorkes supaya dalam pembelajaran penjasorkes tidak monoton.
Dengan demikian melalui pengembangan model pembelajaran dengan memasukan variasi latihan kekuatan disetiap petak. diharapkan anak-anak mampu meningkatkan kekuatan dan daya tahan tubuh mereka. Selain itu untuk melakukan aktifitas gerak dan juga anak-anak dapat mengambil pembelajaran yang positif yang terkandung di dalamnya baik itu berupa pembelajaran etika, moral, serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya yang mencerminkan budaya asli leluhur kita yang mencerminkan sikap cinta tanah air dan bangsa. Dengan menggunakan pendekatan permainan tradisional ini anak akan lebih tertarik untuk mempelajari variasi latihan kekuatan dan daya tahan. Selain itu diharapkan permainan tradisional ini dapat kita lestarikan dan dikembangkan agar tidak hilang yang disebabkan oleh kemajuan zaman dan kemajuan teknologi seperti sekarang ini.
Model pembelajaran yang akan digunakan dalam penelitian ini merupakan peningkatan kondisi fisik yaitu kekuatan dan daya tahan melalui pendekatan permainan gobak sodor dan telah dikembangkan baik peraturan dan media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran penjas. Ketertarikan penulis untuk melakukan penelitian ini berawal dari pengamatan  penulis ketika melihat pembelajaran penjas yang dilakukan guru penjas disekolah dasar yang pada waktu memberikan materi pembelajaran terlalu monoton sehingga kurang menarik minat siwsa dan jarang sekali memberikan materi pembelajaran dengan berupa permainan tradisional kedalam pembelajaran penjas di SMP. Sehingga hal ini memberikan gagasan dan ide dasar bagi penulis untuk menciptakan suatu modifikasi model pembelajaran pada salah satu dengan memasukan variasi latihan kekuatan dan daya tahan tersebut kedalam permainan tradisional, sehingga model pembelajaran yang baru ini mempunyai tujuan agar siswa lebih aktif bergerak dalam pembelajaran penjas dan modifikasi permainan tersebut dapat memberi masukan pada guru penjasorkes agar dalam mengajar peserta didiknya dapat memberikan model permainan yang telah dimodifikasi supaya siswa tidak bosan.
Salah satu kurang berkembangnya pendidikan jasmani di sekolah dasar adalah kurangnya kemampuan, kreatifitas dan inovasi para guru penjas selaku pelaksana khususnya dalam pengembangan model pembelajaran. Ditengarai bahwa guru enjasorkes dalam melakukan proses pembelajaran bersifat konvensional yang cenderung monoton, tidak menarik dan cenderung membosankan. Sehingga peserta didik tidak memiliki semangat dan motifasi dalam mengikuti pembelajaran penjasorkes. Banyak guru yang kurang mengetahui bahwa permainan tradisional dapat diberikan sebagai materi dalam pembelajaran penjasorkes, karena dapat dengan mudah dimodifikasi permainya sehingga mudah dipahami oleh siswa. Maka peneliti menawarkan variasi pengembangan model pembelajaran permainan dan variasi sarananya sehingga siswa dalam mengikuti pembelajaran penjasorkes lebih aktif dalam bergerak dan merasa senang. Karena selama ini dalam pembelajaran penjasorkes guru sama sekali belum pernah memberikan model pembelajaran permainan dan variasi sarananya.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik mengadakan penelitian dengan judul ” Pengembangan Permainan Tradisional Gobak Sodor Sebagai Variasi Latihan Sirkuit Training Untuk Meningkatkan Daya Tahan Dan Kekuatan Pada Siswa SMP”.

1.2. Tujuan Penelitian dan Pengembangan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan produk yang berupa pengembangan permainan tradisional gobak sodor sebagai variasi latihan sirkuit training untuk meningkatkan daya tahan dan kekuatan.
1.3 Spesifikasi Produk
Di dalam penelitian pengembangan ini produk yang dihasilkan adalah berupa model latihan sirkuit training  memasukan unsur latihan kekuatan dan daya tahan kedalam permainan gobak sodor pada siswa sekolah menengah pertama yang dapat mengembangkan baik dari segi kognitif, afektif, dan psikomotor. Disamping itu pula siswa dapat mengikuti pembelajaran penjas dengan senang, sehingga siswa aktif bergerak tanpa ada paksaan dan rasa jenuh. Sehingga itensitas gerak siswa akan bertambah sehingga kebugaran jasmani dapat tercapai
1.4 Pentingnya Pengembangan
1.4.1 Bagi Peneliti Lain
Sebagai pertimbangan dan referensi untuk penelitian pengembangan model permainan dalam pembelajaran penjasorkes siswa SMP. Selain itu, sebagai dasar acuan penelitian selanjutnya.

1.4.2  Bagi Guru Penjas
Sebagai sumber bahan yang beraneka ragam bagi guru, yang memungkinkan untuk memodifikasi permainan lama menjadi yang lebih menarik. Sebagai motivasi bagi guru penjas untuk menciptakan terobosan-terobosan baru dan variasi mengajar serta memodifikasi jenis permainan tradisional kedalam pembelajaran penjasorkes sehingga anak senang dan tidak merasa jenuh, serta aktif bergerak. Sebagai bekal/pengalaman dalam mengembangkan model pembelajaran penjas.

1.5 Asumsi dan Keterbatasan Penelitian dan Pengembangan
            Asumsi yang mendasari penelitian pengembangan ini sebagai berikut (1) model pembelajaran yang dikembangkan relevan dengan kurikulum yang berlaku.
            Adapun keterbatasan penelitian dan pengembangan ini sebagai berikut, (1) Uji coba dilaksanakan kepada responden yang merupakan siswa SMP. Hal ini didasarkan pada standar kompetensi yang digunakan dalam kurikulum matapelajaran penjaskes, (2) fokus penelitian ini adalah untuk mengembangkan model pembelajaran menggiring dan mengumpan dalam sepak bola melalui permainan gobak sodor.

1.6 Definisi Operasional
            Agar mendapatkan pemahaman yang sesuai, perlu adanya penyamaan pandangan tentang berbagai definisi operasional yang terkait dengan penelitian ini, yaitu.
1)      Penelitian pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut.
2)      Model adalah  Model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru.
3)      Sirkuit training adalahadalah suatu sistem latihan yang mngkombinasikan latihan kekuatan dan karido/ daya tahan. Latihan sirkuit training terdaopat beberapap pos, dab disetiap pos ada perintah untuk melakukan latihan kekuatan seperti push up, sit up, pull up, dll.
4)       Gobak sodor adalah sebuah permainan grup yang terdiri dari dua grup, di mana masing-masing tim terdiri dari 3 - 5 orang. Inti permainannya adalah menghadang lawan agar tidak bisa lolos melewati garis ke baris terakhir secara bolak-balik, dan untuk meraih kemenangan seluruh anggota grup harus secara lengkap melakukan proses bolak-balik dalam area lapangan yang telah ditentukan.


BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Pada bab ini diuraikan tentang kajian pustaka yang digunakan sebagai landasan teoritis pada penelitian, yaitu (1) kondisi fisik, (2) daya tahan dan kekuatan, (3) sirkuit trainig (3) model pembelajaran, (4) gobak sodor.
           
2.1 Kondisi fisik
2.1.1 Pengertian kondisi fisik
Menurut para ahli pengertian kondisi fisik ialah sebagai berikut : Syafruddin (1999:32) mengatakan, “Kondisi fisik dibedakan atas pengertian sempit dan luas. Dalam arti sempit kondisi fisik merupakan keadaan yang meliputi faktor kekuatan, kecepatan dan daya tahan. Sedangkan arti luas adalah ketiga faktor kekuatan, kecepatan dan daya tahan, ditambah dengan faktor kelenturan dan koordinasi”. Sajoto (1988:57) berpendapat kondisi fisik adalah salah satu prasyarat yang sangat diperlukan dalam setiap setiap usaha peningkatan prestasi seorang atlet, bahkan dikatakan dasar landasan titik tolak suatu awalan olahraga prestasi. Menurut Sarumpaet (1986:34) menjelaskan bahwa, “Kondisi fisik adalah keadaan fisik seseorang pada saat tertentu untuk melakukan pekerjaan yang sebenarnya. Seseorang dapat dikatakan memiliki kondisi fisik yang baik apabila ia mampu melakukan pekerjaan yang dibebankan kepadanya tanpa terjadi kelelahan yang berlebihan”. Frohner (dalam Syafruddin, 1999:35), bahwa latihan kondisi fisik umum berarti latihan-latihan yang beraneka ragam untuk mengembangkan prestasi tubuh dan untuk meningkatkan kemampuan kondisi fisik khusus. Sedangkan kondisi fisik khusus merupakan komponen yang langsung dikaitkan dengan kebutuhan masing-masing cabang olahraga. Jonath dan krempel (dalam Syafruddin, 1999:36) menyatakan bahwa kondisi fisik dihubungkan dengan kemampuan prestasi  dalam suatu cabang olahraga tertentu, maka kondisi fisik disini disebut kondisi fisik khusus.
2.1.2 Komponen Kondisi fisik
Menurut Sajoto (1988:57) bahwa komponen kondisi fisik terdiri dari: 1) kekuatan, 2) daya tahan, 3) daya ledak, 4) kecepatan, 5) kelentukan, 6) keseimbangan, 7) kelincahan, 8) koordinasi, 9) ketepatan, dan 10) reaksi.
            Pada umumnya para ahli mengklasifikasikan kebugaran jasmani menjadi 2 bagian, yaitu kebugaran jasmani yang berkaitan dengan kesehatan (yaitu nadi, haemoglobin, tinggi badan, berat badan, tekanan darah), dan kebugaran jasmani yang berkaitan dengan keterampilan gerak (yaitu kecepatan, kekuatan, daya tahan, daya ledak, kelentukan, kelincahan, koordinasi, keseimbangan, ketepatan, dan reaksi).
2.1.3 Daya tahan
Menurut ahli yang bernama Weineck (1985) mengartikan daya tahan sebagai kemampuan seorang atlet mengatasi kelelahan secara fisik maupun psikis (mental). Dalam arti lain juga dapat diartikan bahwa daya tahan adalah kemampuan organisme (Koordinasi tubuh) untuk dapat melakukan pembebanan selama mungkin baik secara statis maupun dinamis tampa mengalami menurun kualitas kerjanya. Daya tahan dapat ditingkatkan dengan latihan fatlek, interval training, sirkuit training dan jogging
2.1.4 Kekuatan
Kekuatan merupakan salah satu komponen fisik yang sangat diperlukan dalam upaya meningkatkan prestasi olahraga. Komponen kekuatan dimaksud diarahkan pada kekuatan otot. Menurut Ladi, Hendrajadja, dan Riyanto (2009: 11) mengatakan bahwa kekuatan otot sangat penting guna meningkatkan kondisi kebugaran jasmani karena kekuatan merupakan daya penggerak setiap aktivitas fisik, yang memegang peranan pula dalam melindungi seseorang dari kemungkinan cedera.   (Dwiyogo dan Sulistyorini,1991:25). Kekuatan atau strength, adalah komponen kondisi fisik seseorang tentang kemampuannya dalam mempergunakan otot dalam menjalankan aktivitas Tetapi menurut Kirkendall dkk (1980:226) kekuatan adalah kemampuan atau kekuatan otot tubuh yang bekerja mengeluarkan energi untuk mengatasi atau melawan kontraksi dari luar yang berfungsi untuk bergerak dari satu tempat ke tempat lain atau memindahkan benda mendekati tubuh atau menjauhi tubuh
Definisi kekuatan otot dalam buku hasil Mukhtamar XIII Tapak Suci Putera Muhammadiyah (2006: 28) tertuang bahwa cecara fisiologis, kekuatan otot adalah kemampuan otot atau sekelompok otot untuk melakukan satu kali kontraksi secara maksimal melawan tahan/beben. Secara mekanis, kekuatan otot didefinisikan sebagai gaya yang dapat dihasilkan oleh otot atau sekelompok otot dalam satu kontrasi maksimal.

2.3 Model Pembelajaran
2.3.1 Pengertian Model Pembelajaran
            Model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran. Bruce Joyce dan Marsha Weil (dalam Dedi Supriawan dan A. Benyamin Surasega, 1990) mengetengahkan 4 (empat) kelompok model pembelajaran, yaitu: (1) model interaksi sosial; (2) model pengolahan informasi; (3) model personal-humanistik; dan (4) model modifikasi tingkah laku.

2.4 Gobak Sodor
            Galah Asin atau di daerah lain disebut Galasin atau Gobak Sodor adalah sejenis permainan daerah dari Indonesia yang saat ini masih dapat kita jumpai dimainkan anak-anak SD. Permainan ini adalah sebuah permainan grup yang terdiri dari dua grup, di mana masing-masing tim terdiri dari 3 - 5 orang. Inti permainannya adalah menghadang lawan agar tidak bisa lolos melewati garis ke baris terakhir secara bolak-balik, dan untuk meraih kemenangan seluruh anggota grup harus secara lengkap melakukan proses bolak-balik dalam area lapangan yang telah ditentukan.
Permainan ini biasanya dimainkan di lapangan bulu tangkis dengan acuan garis-garis yang ada atau bisa juga dengan menggunakan lapangan segiempat dengan ukuran 9 x 4 m yang dibagi menjadi 6 bagian. Garis batas dari setiap bagian biasanya diberi tanda dengan kapur. Anggota grup yang mendapat giliran untuk menjaga lapangan ini terbagi dua, yaitu anggota grup yang menjaga garis batas horisontal dan garis batas vertikal. Bagi anggota grup yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas horisontal, maka mereka akan berusaha untuk menghalangi lawan mereka yang juga berusaha untuk melewati garis batas yang sudah ditentukan sebagai garis batas bebas. Bagi anggota grup yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas vertikal (umumnya hanya satu orang), maka orang ini mempunyai akses untuk keseluruhan garis batas vertikal yang terletak di tengah lapangan. Permainan ini sangat mengasyikkan sekaligus sangat sulit karena setiap orang harus selalu berjaga dan berlari secepat mungkin jika diperlukan untuk meraih kemenangan.
Istilah permainan Gobak Sodor dikenal di daerah Jawa Tengah, sedangkan di daerah lain seperti galah lebih kenal di Kepulauan Natuna, sementara di beberapa daerah Kepulauan Riau lainnya dikenal dengan nama galah panjang. Di daerah Riau Daratan, permainan galah panjang ini disebut main cak bur atau main belon. Sedangkan, di daerah Jawa Barat di kenal dengan nama Galah Asin atau Galasin. Gobak Sodor adalah sejenis permainan daerah dari Indonesia. Permainan ini adalah sebuah permainan grup yang terdiri dari dua grup, dimana masing-masing tim terdiri dari 3-5 orang.

Cara Bermain
Cara melakukan permainan ini yaitu:
·         Membuat garis-garis penjagaan dengan kapur seperti lapangan bulu tangkis, bedanya tidak ada garis yang rangkap.
·         Membagi pemain menjadi dua tim, satu tim terdiri dari 3 – 5 atau dapat disesuaikan dengan jumlah peserta. Satu tim akan menjadi tim “jaga” dan tim yang lain akan menjadi tim “lawan”.
·         Anggota tim yang mendapat giliran “jaga” akan menjaga lapangan , caranya yang dijaga adalah garis horisontal dan ada juga yang menjaga garis batas vertikal. Untuk penjaga garis horisontal tugasnya adalah berusaha untuk menghalangi lawan mereka yang juga berusaha untuk melewati garis batas yang sudah ditentukan sebagai garis batas bebas. Bagi seorang yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas vertikal maka tugasnya adalah menjaga keseluruhan garis batas vertikal yang terletak di tengah lapangan.
·         Sedangkan tim yang menjadi “lawan”, harus berusaha melewati baris ke baris hingga baris paling belakang, kemudian kembali lagi melewati penjagaan lawan hingga sampai ke baris awal.

Peraturan
Berikut ini peraturan – peraturan yang berlaku dalam permainan Galasin (Gobak Sodor) adalah sebagai berikut:
·         Pemain terbagi menjadi 2 kelompok yang terdiri dari 3 – 5 orang (disesuaikan).
·         Jika 1 kelompok terdiri dari 5 orang maka lapangan dibagi menjadi 4 kotak persegi panjang, yang berukuran 5m x 3m (disesuaikan).
·         Tim “jaga” bertugas menjaga agar tim “lawan” tidak bisa menuju garis finish.
·         Tim “lawan” berusaha menuju garis finish dengan syarat tidak tersentuh tim “jaga” dan dapat memasuki garis finish dengan syarat tidak ada anggota tim “lawan” yang masih berada di wilayah start.
·         Tim “lawan” dikatakan menang apabila salah satu anggota tim berhasil kembali ke garis start dengan selamat (tidak tersentuh tim lawan).
·         Tim “lawan” dikatakan kalah jika salah satu anggotanya tersentuh oleh tim “jaga” atau keluar melewati garis batas lapangan yang telah ditentukan. Jika hal tersebut terjadi, maka akan dilakukan pergantian posisi yaitu tim “lawan” akan menjadi tim “jaga”, dan sebaliknya.

Manfaat
Permainan ini sangat menarik, menyenangkan sekaligus sangat sulit karena setiap orang harus selalu berjaga dan berlari secepat mungkin jika diperlukan untuk meraih kemenangan. Nilai Spiritual dalam Permainan Gobak Sodor selain kebersamaan, kita juga bisa belajar kerja sama yang kompak antara satu penjaga dan penjaga lain agar lawan tidak lepas kendali untuk keluar dari kungkungan kita. Di pihak lain bagi penerobos yang piawai, disana masih banyak pintu-pintu yang terbuka apabila satu celah dirasa telah tertutup. Jangan putus asa apabila dirasa ada pintu satu yang dijaga, karena masih ada pintu lain yang siap menerima kedatangan kita, yang penting kita mau mau berusaha dan bertindak segera. Ingatlah bahwa peluang selalu ada, walaupun terkadang nilai probabilitasnya sedikit.


DAFTAR PUSTAKA

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Mengatasi Lagu MP3 Yang Tidak Bisa Diputar Di USB

Cara Mengatasi Lagu MP3 Yang Tidak Bisa Diputar Di USB Hai ... hai ... everyone, come back again with me Lipson Ambarita in my Article about IT.      Disini saya akan berbagi pengalaman lagi untuk teman-teman semua yang mungkin mendapatkan masalah seperti yang saya alami baru-baru ini, yang mana ada sesorang yang meminta tolong kepada saya untuk di download-in lagu-lagu rohani yang full album, dengan senang hati saya pun membantu orang tersebut, kebetulan di leptop saya tidak ada lagu rohani yang langsung full album seperti yang dia minta, yah... mau tidak mau saya harus download ulang, dan setelah saya download lagu yang dia minta, tanpa basa-basi saya langsung pindahin lagu-lagu tersebut ke Flashdisk yang telah di berikannya kepada saya, setelah selesai saya kembalikan Flashdisk tersebut dan saya kembali ke rumah saya, eh ...  ternyata di hari esoknya kite berdua jumpa lagi, trus betapa kagetnya saya waktu dia bilang kalau lagu-lagu yang saya download kemarin tidak bisa di put

Download Wondershare Filmora 8.5.2.1 Full Crack

Wondershare Filmora 8.5.2.1 Full Crack Disini saya akan membagikan Wondershare Filmora 8.5.2.1 Full Crack Silahkan baca dan ikuti langkah - langkah di bawah Wondershare Filmora 8.5.2.1 Full Crack Wondershare Filmora 8.5.2.1 Full Crack   System Requirements Supported OS: Windows 7/Windows 8/Windows 10 (64 bit OS recommended) Processor: Intel or AMD processor, 2GHz or above RAM: At least 2GB physical RAM (8GB required for HD and 4K videos) Features : Modern & Easy to Use Filmora’s delightfully intuitive design makes it easy for anyone to become a great video editor. Effects Store Your source of filters, animated elements, and other modern video effects. New Collections added every month! 4K Editing Support Edit and export videos at resolutions of up to 4K. GIF Support Import, edit, and export .GIF files. Noise Removal Remove unwanted background noise easily. Reverse Flip your clips and play them backwards. Social Import Import photos and clips d

Makalah Dinasti Abbasyah

MAKALAH Tentang Dinasti Abbasiyah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada masa permulaan peradaban yang benar-benar membawa perubahan yang sangat besar, yang membawakan pula obor kesejahteraan dan kemanusiaan, Muhammad SAW. Ia merupakan nabi penutup daripada nabi dan rosul, serta sebagai rahmatanlil alamin bagi umat manusia dengan Islam sebagai ajaran agama yang baru. Sehingga Ia pula patut sebagai guru utama bagi pembaruan. Setelah nabi wafat ajaran tersebut disebarluaskan oleh para sahabat, tabiin dengan memegang panji Islam yang kokoh. Sehingga pasca nabi, ajaran Islampun juga disebarluaskan diseluruh penjuru dunia. Dalam penyebaran syari’at islam pasca Rosulullah Muhammad SAW, terdapat beberapa babakan, yakni mulai langsung dari Khulafaur Rasyidin, yang dijalan kan oleh para sahabat dekat nabi (11-41 H) yakni dari Abu Bakar as-Shidiq, Umar bin Khatab, Ustman bin Affwan, Ali bin Abi Thalib. Serta babakan Islam pada masa klasik (keemasan)